Bismillah….
Sebelum membaca artikel ini, mari
luruskan dahulu keyakinan kita kepada Allah….
Bahwa Makhluk ini tidak kuasa, tapi Allah yang maha kuasa!
Belajar (menuntut ilmu) diwajibkan
untuk semua muslimin dan muslimat (hadits).
Tapi Hakikatnya ilmu datang dari Allah bukan dari Belajar. Begitu pula rezeki
datang bukan dari kerja kita.!
Kita Belajar karena perintah Allah
dan Sunnah Nabi.
Jika Allah kehendaki, dengan
belajar – Allah berikan ilmu
Jika Allah kehendaki, dengan belajar
– tapi Allah tidak berikan ilmu
Jika Allah kehendaki, tanpa belajar
pun – Allah berikan ilmu
Laailaha illallah
Belajar itu makhluk, Allah yang kuasa
Ilmu laduni /ilmu mauhub merupakan
salah satu ilmu yang harus dimilki oleh orang yang ingin menjadi ahli tafsir
alqur’an. Disamping harus mengusai 14 cabang ilmu lainnya seperti ilmu lughah,
nahwu, saraf, balaghah, isytiqoqo, ilmu alma’ani, badi’, bayan, fiqh, aqidah,
asbabunuzul, nasikh mansukh, ilmu qiraat, ilmu hadits, usul fiqah ( hukum-hukum
furu’) dan ilmu mauhub ( fadhilah alqur’an, syaikh maulana zakariyya).
Ilmu ini adalah karunia khusus dari
Allah swt.
A. Dalil-dalil ayat Al-qur’an
tentang ilmu laduni/mauhub
1. “Dan
Takutlah kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian“ (Qs.
Al baqarah ayat 282)
2.
“Dan orang-orang yang berjuang di jalan
kami (berjihad dan mendakwahkan agama) maka akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan
kami (jalan-jalan petunjuk). Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
ihsan (muhsinin) (QS Al’ankabut [69] ayat 69).
3.
“Katakanlah (hai Muhammad
Saw.) Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan” (QS
Thaha [10] ayat 113).
4. “Dan
kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir
dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. “(QS.
Al-qashash [28], ayat 7).
5.
“Dan kami telah ajarkan kepadanya
(Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu”. (Al Kahfi: 65).
B. Hadits-hadits tentang ilmu
mauhub/laduni
1.
Hadits Bukhari -Muslim :
“Dahulu
ada beberapa orang dari umat-umat sebelum kamu yang diberi ilham. Kalaulah ada
satu orang dari umatku yang diberi ilham pastilah orang itu Umar.” (Muttafaqun
‘alaihi)
2.
Hadits At Tirmidzi :
“Ini bukan bisikan-bisikan syaithan,
tapi ilmu laduni ini merubah firasat seorang mukmin, bukankah firasat seorang
mukmin itu benar? Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wassalam: “Hati-hati terhadap firasat seorang mukmin. Karena dengannya ia
melihat cahaya Allah”. (H.R At Tirmidzi).
3.
Hadits riwayat Ali bin Abi Thalib Ra:
“Ilmu batin merupakan salah satu
rahasia Allah ‘Azza wa Jalla, dan salah satu dari hukum-hukum-Nya yang Allah
masukkan kedalam hati hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya”.
4.
Hadits riwayat Abu Dawud dan Abu Nu’man
dalam kitab Al-Hilyah :
Nabi Muhammad Saw. bersabda yang
maksudnya : “Barangsiapa mengikhlashkan dirinya kepada Allah (dalam
beribadah) selama 40 hari maka akan zhahir sumber-sumber hikmah daripada hati
melalui lidahnya”. (HR. Abu Dawud dan Abu Nu’man dalam alhilyah).
5.
Hadits riwayat Imam Ahmad Dalam
kitab al-hikam
Nabi SAW bersabda :” Barangsiapa
Yang Mengamalkan Ilmu Yang Ia Ketahui Maka Allah Akan Memberikan Kepadanya
Ilmu Yang Belum Ia Ketahui”.
Imam Ahmad bin Hanbal ra. Bertemu
dengan Ahmad bin Abi Hawari, maka Ahmad bin Hanbal ra. “Ceritakanlah
kepada kami apa-apa yang pernah kau dapati dari gurumu Abu Sulaiman ra. “.
Jawab Ibnu Hawari : “Bacalah subhanallah tanpa kekaguman”.Setelah dibaca oleh
Ahmad bin Hanbal ra. : “Subhanallah” Maka berkata Abil Hawari ra. : “Aku
telah mendengar bahwa Abu Sulaiman berkata : “ Apabila jiwa manusia benar-benar
berjanji akan meninggalkan semua dosa, nescaya akan terbang kea lam malakut (di
langit), kemudian kembali membawa berbagai ilmu hikmah tanpa berhajat pada
guru”. Imam Ahmad Bin Hanbal ra. Setelah mendengar keterangan itu
langsung ia bangkit bangun/berdiri dan duduk ditempatnya berulang tiga kali,
lalu berkata : “Belum pernah aku mendengar keterangan serupa ini sejak
aku masuk islam”. Ia sungguh puas dan sangat gembira menerima
keterangan itu, kemudian ia membaca hadits tadi.
(Tarjamah Kitab Alhikam Syaikh Ibnu
Athoillah, H Salim Bahreisy, Victory Agencie, Kuala Lumpur, 2001, pp 33-34.,
Hadits ini juga tertulis di Fadhilah alqu’an penjelasan hadith ke 18, hal
25-27, Syaikh Maulana Zakariyya, era ilmu kuala lumpur)
6. Dalam
hadits majmu (Himpunan) hadist qudsy
Allah berfirman kepada Isa: “Aku
akan mengirimkan satu umat setelahmu (ummat Muhammad Saw.), yang jika
Aku murah hati pada mereka, mereka bersyukur dan bertahmid, dan jika Aku
menahan diri, mereka sabar dan tawakal tanpa [harus] mempunyai hilm
(kemurahan hati) dan ‘ilm [1].” Isa bertanya: “Bagaimana mereka bisa seperti
itu ya Allah, tanpa hilm dan ‘ilm?” Allah menjawab: “Aku memberikan
mereka sebagian dari hilmKu dan ‘ilmKu.”
7.
Dalam hadits qudsy (Kitab Futuh Mishr
wa Akhbaruha, Ibn ‘Abd al-Hakam wafat 257 H).
Allah mewahyukan kepada Isa As.
untuk mengirimkan pendakwah ke para raja di dunia. Dia mengirimkan para
muridnya. Murid-muridnya yang dikirim ke wilayah yang dekat menyanggupinya,
tetapi yang dikirim ke tempat yang jauh berkeberatan untuk pergi dan berkata: “Saya
tidak bisa berbicara dalam bahasa dari penduduk yang engkau mengirimkan aku
kepadanya.” Isa As. berkata: “Ya Allah, aku telah memerintahkan
murid-muridku apa yang Kau perintahkan, tetapi mereka tidak menurut.”
Allah berfirman kepada Isa: “Aku akan mengatasi masalahmu ini.” Maka Allah
membuat para murid Isa bisa berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus
Perkara ini telah dijelaskan oleh
sayyidina ‘ali ra. saat beliau menjawab pertanyaan orang ramai, “apakah beliau
telah mendapatkan ilmu khusus atau wasiat khusus dari Rasulullah saw. yang
hanya diberikan kepada beliau dan tidak kepada orang lain?”
Hazrat ‘ali ra. menjawab :” Demi
Tuhan yang telah menciptakan surga dan jiwa-jiwa, aku tidak pernah mendapat
apa-apa selain daripada ilmu yang Allah berikan kepada seseorang untuk memahami
alqur’an!”
ibnu abi dunya rah. berkata bahwa
pengetahuan daripada Al-quran dan apa-apa yang didapati daripada alqu’an begitu
luas daripada alqur’an. Seorang pentafsir harus mengetahui 15 cabang ilmu yg
disebutkan diatas. Tafsiran orang yang tidak mahir dalam ilmu-ilmu ini
adalah termasuk tafsiran bil-rakyi (tafsir menurut fikiran sendiri) yang hal
ini DILARANG OLEH SYARA’. Para sahabat ra. mendapat ilmu bahasa arab secara
tabii dan ilmu-ilmu lain mereka dapati langsung dari ilmu kenabian (nabi SAW).
Nabi SAW bersabda :” Barang siapa
yang berfatwa dalam masalah agama, tanpa ada ilmu maka baginya laknat Allah,
malaikat dan manusia seluruhnya ” (HR. Imam suyuti).
Jadi Ilmu laduni = ilmu dari Allah
asbab hasil amal...karena Allah telah tunjukan cara
mendapatkannya pada kita.
C. Cara mendapatkan ilmu dari Allah
Swt.
ilmu laduni dan cara/jalan untuk
mendapatkannya didalam ALQU’AN DAN HADITS :
1. Belajar
Termasuk bertanya dengan para ulama.
Hendaknya belajar dengan guru mursyid yang menjaga dzikir dan sunnah Nabi
Muhammad SAW.
2. Takut Kepada Allah
kitab alhikam, syaikh ibnu athoillah alasykandary (kepala madrasah
alazhar-asyarif abad 7 hijriah) menyebutkan nukilan ayat dari alqur’anulkarim
:
“wataqullaha wayu’alimukumullah”
(Qs. Al baqarah ayat 282)
artinya : “Takutlah kepada
Allah niscaya Allah akan mengajari kalian“ (Qs. Al baqarah ayat 282)
Sifat takut/tunduk/patuh hanya
kepada Allah, sangatlah mulia. Bukan saja ilmu laduni yang Allah beri tapi
Allah akan tundukan semua makhluq padanya bahkan para malaikatpun akan
berkhidmad dan senantiasa membantunya (atas izin Allah), sebagai mana maksud
dari haidts nabi SAW :
Nabi saw bersbda : “man khofa
minallahi khofahu kulla syai waman khofa ghoirallah khofa min kulli syai”
artinya : “Barang siapa yang
takutnya hanya kpd Allah maka Smua makhuq akan takut/tunduk padanya.
Barangsiapa takut/tunduknya kpd selain Allah maka semua makhluq akan (menjadi
asbab) ketakutan baginya “
Lihatlah kisah-kisah salafushalih
kita, bagaimana pasukan dakwah sahabat berjalan diatas air melintasi sungai
tigris irak, pasukan dakwah sahabat yang berjalan melintasi laut merah, mu’adz
bin jabal ra shalat 2 rekaat maka gunung batu yang besar terbelah dua-membuka
jalan untuknya, para sahabat terkemuka boleh mendengarkan dzikir benda-benda
mati (roti dan mangkuk) .
Abu dzar alghifary ra. atas perintah
khalifah umar ra., beliau ditugaskan utk memasukan kembali lahar gunung berapi
yang sudah keluar dari kawahnya. maka atas izin Allah, lahar panas tsb masuk
kembali ke kawah gunung tsb (hayatushabat).
Abdullah atthoyar ra. boleh terbang
seprti malaikat yang punya sayap, maka ketika ditanya oleh rasulullah, apa yang
menjadi asbab Allah berikan karomah tersebut, maka beliau menjawab ” saya pun
tidak tahu, tapi mungkin karena aku dari sebelum saya masuk islam sampai
sekarng pun saya tidak pernah minum khamr, …dst”.
3. MENGAMALKAN ILMU YANG DIKETAHUI
sebuah hadits menyebutkan
bahwa nabi muhammad saw bersabda :
“man ‘amila bimaa ‘alima
waratshullahu ‘ilma maa lam ya’lam”
Artinya : Nabi SAW bersabda :”
BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN
KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI”
4. Tidak Mencintai Dunia
‘alammah suyuti rah. berkata :“kamu
menganggap bahwa ilmu mauhub adalah diluar kemampuan manusia. Namun hakikatnya
bukanlah demikian, bahkan cara untuk menghasilkan ilmu ini adalah dengan
beberapa asbab. Melalui ini Allah swt. telah menjanjikan ilmu tersebut.
Asbab-asbab itu adalah seperti : beramal dengan ilmu yang diketahui, tidak
mencintai dunia dan lain-lain….”
Sebagaimana dalam sebuah hadits,
bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya : “Barang siapa yang zuhud pada dunia
(tidak cinta dunia), maka akan Allah berikan kepadanya ilmu tanpa Belajar”
(Fadhilatushaqat).
5. Berdoa
Semua itu datang bagi Allah, maka
Rasulullah mencontohkan kepada kita agar senantiasa berdoa agar diberikan ilmu
dan hidayah dari Allah swt. Sebagaimana dalam al-qur’an disebutkan :
“Wa qul rabbi zidnii ilma“
Artinya : Allah Swt. Berfirman :
“Katakanlah (hai Muhammad Saw.) Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku
ilmu pengetahuan” (QS Thaha [10] ayat 113)
Untuk menumbuhkan rasa takut pada
Allah dengan dzikir
Untuk menumbuhkan zuhud pada Allah
dengan mujahadah
Sedangkan Doa akan diterima jika
kita ikhlash…..
Untuk itu kita harus belajar dan
dibimbing oleh guru-guru yang mursyid.
6. Berdakwah
ika kita berdakwah (amr bil ma’ruf
wa nahya ‘anil munkar) atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran
maka Allah akan berikan kepada kita ‘ilm wa hilm (’ilmu dan kelembutan hati)
langsung dari qudrat Allah swt. Sebagaimana Dalam surat al-‘ankabut ayat
terakhir :
“Dan orang-orang yang berjuang di
jalan kami (berjihad dan mendakwahkan agama) maka akan kami tunjukan kepada
mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang ihsan
(muhsinin) (QS Al’ankabut [69] ayat 69).
Lafadz “ subulana” atau “jalan-jalan
kami” bermakna juga “jalan-jalan petunjuk dari Allah” atau “jalan-jalan
hidayah (ilmu-ilmu islam yang haq)”.
Sebagaimana juga dalam hadits qudsi
(kurang lebih maknanya) tatkala Allah menceritakan keutamaan umat akhir zaman
kepada Nabi isa as.,
Dari Abu Darda Ra. berkata : “Aku
mendengar Rasulullah Saw. Bersabada, “Sesungguhnya Allah Swt berfirman kepada
Isa As. : “Aku akan mengirimkan satu umat setelahmu (ummat Muhammad
Saw.), yang jika Aku murah hati pada mereka, mereka bersyukur dan bertahmid,
dan jika Aku menahan diri, mereka sabar dan tawakal tanpa [harus] mempunyai
hilm (kemurahan/kemurahan hati) dan ‘ilm (ilmu) .” Isa bertanya: “Bagaimana
mereka bisa seperti itu ya Allah, tanpa hilm dan ‘ilm?” Allah menjawab:
“Aku memberikan mereka sebagian dari hilmKu dan ‘ilmu-Ku.” [HR. Hakim.
Katanya Hadits ini shahihmenurut syarat Bukhary, tetapi ia tidak
meriwayatkannya, sedangkan adzahaby menyepakatinya". I/348]
Keterangan : Hadits ini juga
terdapat pada Muntakhab hadits SyaikhulHadits Maulana Yusuf, Hadits No.
27, Bab ikhlash dan Juga terdapat pada kitab Ucapan Nabi Isa as dalam
kisah-kisah literature umat islam, Tarif Khalidi.
Mengenai kisah dakwah kaum
hawariyyin (pengikut Nabi Isa as.) :
-
Allah mewahyukan kepada Isa As. untuk mengirimkan pendakwah ke para raja di
dunia. Dia mengirimkan para muridnya. Murid-muridnya yang dikirim ke wilayah
yang dekat menyanggupinya, tetapi yang dikirim ke tempat yang jauh berkeberatan
untuk pergi dan berkata: “Saya tidak bisa berbicara dalam bahasa dari
penduduk yang engkau mengirimkan aku kepadanya.” Isa berkata: “Ya
Allah, aku telah memerintahkan murid-muridku apa yang Kau perintahkan, tetapi
mereka tidak menurut.” Allah berfirman kepada Isa: “Aku akan
mengatasi masalahmu ini.” Maka Allah membuat para murid Isa bisa
berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus. (Kitab Futuh Mishr wa
Akhbaruha, Ibn ‘Abd al-Hakam wafat 257 H).
ilmu laduniadalah karunia
khusus/khas bagi hambanya, terlebih bagi mereka yang telah ma’rifat. Orang yang
telah ma’rifat akan mendapatkan segala-galanya karena tidak ada keinginan dunia
dalam hatinya.
Nabi SAW bersabda : “man
wajadallah wajada kulla syai, man faqadallah faqada kulla syai”
artinya : Barang siapa kenal
kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-galanya
Barang siapa yang kehilangan Allah
(tidak kenal Allah) maka ia kehilangan segala-galanya.”
( Kumpulan Khutbah jum’at romo
kyai).
Dalam kitab kimiyai saadat, bahwa
ada tiga jenis manusia yang tiadak akan bisa memahami alqur’an :
- Pertama : Seorang yang tidak memahami
bahasa arab
-Kedua : Orang yang berkekalan
dengan dosa-dosa besar dan bid’ah. Ini karena dosa dan amalan bid’ah itu akan
menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu memahami alqur’an.
_ketiga : Orang yang yakin hanya
terhadap makna-makna dhahir saja dalam hal-hal aqidah (mengambil makna dhohir
dari ayat/hadits mutasyabihat, aqidahnya bermasalah: mu’tazillah, mujasimmah
dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila dia membaca ayat alqu’an yang
bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang demikian tidak akan bisa
memahami alqur’an.
“Ya Allah Peliharalah kami daripada
mereka!”
Rujukan :
Al hikam, ibnu athoillah
alasykanadary
Buletin Islam Al Ilmu Edisi
31/II/I/1425. (Buletin sesat wahaby)
Fadhilah alqu’an penjelasan hadith
ke 18, hal 25-27, Syaikh Maulana Zakariyya, era ilmu kuala lumpur.
Kumpulan Khutbah Jum’at romo kyai,
ponpes alfatah -temboro, magetan jawa timur.
Muntakhob ahadits, syaikh sa’ad,
Pustaka ramadhan , Bandung.
Lampiran Hadits-hadits Pendukung:
1. Nasihat imam syafei :
Dar al-Jil Diwan (Beirut 1974) p.34
Dar al-Kutub al-`Ilmiyya (Beirut
1986) p.48
<!–[endif]–>
Artinya :
فقيها
و صوفيا فكن ليس واحدا * فإني و حـــق الله إيـــاك أنــــصح
فذالك
قاس لم يـــذق قـلــبه تقى * وهذا جهول كيف ذوالجهل يصلح
Berusahalah engkau menjadi seorang
yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya
mengambil salah satunya.
Sesungguhnya demi Allah saya
benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu
fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan
kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu
mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?
[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]
sayang bait dari diwan ini telah
dihilangkan oleh wahaby laknatullah dalam kitab diwan safei yg dicetak oleh
percetakan wahaby…..
2. Nashihat IMAM MALIK RA:
و
من تصوف و لم يتفقه فقد تزندق
من تفقه و لم يتصوف فقد تفسق
و من جمع بينهما فقد تخقق
من تفقه و لم يتصوف فقد تفسق
و من جمع بينهما فقد تخقق
“ dia yang sedang Tasawwuf tanpa
mempelajari fikih rusak keimanannya , sementara dia yang belajar fikih tanpa
mengamalkan Tasawwuf rusaklah dia . hanya dia siapa memadukan keduannya
terjamin benar .
Hikmah kisah Hassan basri rah. dan
Rabi’atul-Adawiyyah rah.
Hassan Basri rah. berkata dengan
niat hendak menunjukkan keramatnya kepada orang lain yang ia dapat menguasai
air (seperti Nabi Isa a.s. boleh berjalan di atas air). Rabi’atul-Adawiyyah
berkata, “Hassan, buangkanlah perkara yang sia-sia itu. Jika kamu hendak benar
memisahkan diri dari perhimpunan Aulia’ Allah, maka kenapa kita tidak terbang
sahaja dan berbincang di udara?” Rabi’atul-adawiyyah berkata bergini kerana
beliau ada kuasa berbuat demikian tetapi Hassan tidak ada berkuasa seperti itu.
Hassan meminta maaf. Rabi’atul-Adawiyyah berkata, “Ketahuilah bahawa apa
yang kamu boleh buat, ikan pun boleh buat dan jika aku boleh terbang, lalat pun
boleh terbang. Buatlah suatu yang lebih dari perkara yang luarbiasa itu.
Carilah ianya dalam ketaatan dan sopan-santun terhadap Allah.”
0 komentar:
Posting Komentar